Pemeriksaan tablet khlorofeniramina yang beredar di apotik-apotik yang ada di Surabaya
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel tablet klorfeniramina yang beredar di berbagai apotek di Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan kualitas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari beberapa apotek yang tersebar di berbagai wilayah kota Surabaya. Parameter yang diperiksa meliputi uji fisik (ukuran, bentuk, warna, dan kekerasan), uji kimia (kadar zat aktif klorfeniramina menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi atau HPLC), dan uji disolusi untuk menentukan tingkat pelepasan zat aktif. Setiap sampel dianalisis di laboratorium farmasi menggunakan metode yang terstandar untuk memastikan validitas dan akurasi hasil.
Hasil Penelitian Farmasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel tablet klorfeniramina yang diambil dari apotek di Surabaya memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, ditemukan beberapa sampel yang tidak memenuhi syarat, terutama dalam hal kadar zat aktif dan waktu disolusi. Beberapa sampel menunjukkan kadar klorfeniramina yang lebih rendah atau lebih tinggi dari yang tertera pada label, yang dapat mempengaruhi efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Diskusi
Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar tablet klorfeniramina di apotek Surabaya memiliki kualitas yang baik, ada beberapa yang tidak memenuhi standar kualitas, yang dapat disebabkan oleh faktor produksi, distribusi, atau penyimpanan yang kurang tepat. Perbedaan kadar zat aktif dapat berdampak langsung pada efektivitas terapi dan risiko efek samping, terutama pada pasien yang sensitif terhadap perubahan dosis. Oleh karena itu, pengawasan kualitas yang ketat oleh pihak berwenang dan kepatuhan dari pihak produsen serta apotek sangat penting untuk memastikan kualitas obat yang beredar.
Implikasi Farmasi
Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya peningkatan pengawasan dan pengendalian kualitas terhadap obat-obatan yang beredar di pasaran, termasuk klorfeniramina, untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Apotek perlu memastikan bahwa produk yang dijual berasal dari sumber yang terpercaya dan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, informasi yang akurat tentang kualitas dan keamanan obat juga perlu disampaikan kepada tenaga medis dan konsumen untuk mencegah potensi risiko kesehatan.
Interaksi Obat
Klorfeniramina adalah antihistamin yang dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, termasuk obat penenang, alkohol, dan antidepresan. Penggunaan tablet klorfeniramina dengan kadar zat aktif yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko interaksi obat yang merugikan, seperti sedasi berlebihan atau reaksi alergi yang tidak terkendali. Oleh karena itu, dosis yang akurat sangat penting untuk meminimalkan risiko interaksi obat yang berpotensi membahayakan pasien.
Pengaruh Kesehatan
Ketidaksesuaian kadar zat aktif dalam tablet klorfeniramina dapat mempengaruhi kesehatan pasien. Kadar yang terlalu rendah mungkin tidak memberikan efek terapi yang diharapkan, sementara kadar yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko efek samping seperti kantuk, mulut kering, dan gangguan penglihatan. Penggunaan tablet klorfeniramina yang tidak memenuhi standar kualitas dapat membahayakan pasien, terutama mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat lain.
Kesimpulan
Pemeriksaan tablet klorfeniramina di apotek-apotek Surabaya menunjukkan bahwa meskipun mayoritas sampel memenuhi standar kualitas, ada beberapa yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan kualitas yang ketat dan upaya peningkatan kontrol mutu oleh produsen dan apotek untuk menjamin keamanan dan efektivitas obat yang beredar di pasaran.
Rekomendasi
Dianjurkan untuk meningkatkan frekuensi dan cakupan pengawasan oleh BPOM terhadap obat-obatan yang beredar di pasaran, termasuk klorfeniramina. Apotek juga harus memastikan bahwa obat-obatan disimpan dengan benar dan berasal dari produsen yang memenuhi standar kualitas. Selain itu, edukasi kepada apoteker dan konsumen mengenai pentingnya memeriksa kualitas obat dan melaporkan ketidaksesuaian atau efek samping yang dialami akan membantu meningkatkan keamanan penggunaan obat di masyarakat
0 Comments